5 research outputs found

    Evaluation Of Leading Education Program On Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong Tangerang Selatan

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pendidikan di MAN Insan Cendekia Serpong sebagai sekolah terkemuka, dalam perspektif anteseden, transaksi, dan hasil. Penelitian ini menggunakan model evaluasi Countenance dari Pasak sebagai dasar metodologinya. Data dikumpulkan dari seluruh elemen pendidikan di MAN Insan Cendekia Serpong, termasuk kepala sekolah, guru, dan siswa kelas dua dan tiga. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan berikut ini. Pertama, hampir semua yang aspek anteseden, seperti jumlah siswa dan kualitas input mahasiswa, ketersediaan sumber pendukung pembelajaran, kualitas guru, dalam kondisi ideal. Kedua, Secara internal, proses pendidikan di MAN Insan Cendekia berjalan dengan baik, dan secara eksternal terkait dengan fungsinya sebagai model, implementasinya belum optimal. Para siswa dan guru memandang bahwa implementasi pendidikan di MAN Insan Cendekia berjalan dengan baik, sehubungan dengan fasilitas belajar yang lebih lengkap daripada di sekolah lain. Dan akhirnya yang ketiga, prestasi belajar siswa MAN Insan Cendekia, yang ditunjukkan oleh skor mereka di UN dan berbagai tingkat prestasi, meningkat dibandingkan dengan hasil tahun-tahun sebelumnya, dan ini bisa dinilai sebagai pencapaian yang baik dari MAN Insan Cendekia dalam melakukan proses pendidikan

    Evaluation of Leading Education Program on Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong Tangerang Selatan

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pendidikan di MAN Insan Cendekia Serpong sebagai sekolah terkemuka, dalam perspektif anteseden, transaksi, dan hasil. Penelitian ini menggunakan model evaluasi Countenance dari Pasak sebagai dasar metodologinya. Data dikumpulkan dari seluruh elemen pendidikan di MAN Insan Cendekia Serpong, termasuk kepala sekolah, guru, dan siswa kelas dua dan tiga. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan berikut ini. Pertama, hampir semua yang aspek anteseden, seperti jumlah siswa dan kualitas input mahasiswa, ketersediaan sumber pendukung pembelajaran, kualitas guru, dalam kondisi ideal. Kedua, Secara internal, proses pendidikan di MAN Insan Cendekia berjalan dengan baik, dan secara eksternal terkait dengan fungsinya sebagai model, implementasinya belum optimal. Para siswa dan guru memandang bahwa implementasi pendidikan di MAN Insan Cendekia berjalan dengan baik, sehubungan dengan fasilitas belajar yang lebih lengkap daripada di sekolah lain. Dan akhirnya yang ketiga, prestasi belajar siswa MAN Insan Cendekia, yang ditunjukkan oleh skor mereka di UN dan berbagai tingkat prestasi, meningkat dibandingkan dengan hasil tahun-tahun sebelumnya, dan ini bisa dinilai sebagai pencapaian yang baik dari MAN Insan Cendekia dalam melakukan proses pendidikan

    Penyelenggaraan Pai pada Slb di Jawa Timur

    Full text link
    The purpose of this research is to acquire an objective and comprehensive information about the implementation of Islamic religion teaching and learning process for special school for special care children. Result of the research finds that special schools have done Islam religion teaching learning process so far besides, it has found that most of the teachers of Islamic religion at special school (SLB) are not teacher with the qualification of Islam religion background (PGA and Tarbiyah) teacher training. But with the background of special school teacher training background (SGPLB and LPTK PLB). The teaching learning process PAI at special school generally runs normativelly. The efforts to supervise and develop the competence and profession of Islam religion teacher at special school are still considered insufficient, got in its supervision and its control. Those who are supposed to be involved supervising the teacher od Islam religion at special schools are department of religion, department of National Education (provincial office) and controllers on the executors in the field, herve not played optimal role yet

    Evaluasi Penyelenggaraan MTs-SA (Satu Atap)

    Full text link
    Kementrian Agama bekerja sama dengan Pemerintah Australia telah membangun Madrasah Tsanawiyah SA (MTs-SA) di tengah masyarakat pedesaan di wilayah pinggiran. Pembangunan MTs-SA bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan dasar dalam rangka mendukung penyelesaian wajib belajar, serta peningkatan kualitas lulusan pada lembaga pendidikan swasta yang dikelola oleh kelompok masyarakat yang tergolong miskin atau secara terisolasi secara geografis. Tulisan ini menjelaskan pengembangan akses pendidikan, tata kelola, dan partisipasi masyarakat dalam mendukung keberadaan MTs-SA

    Implementation of Religious Education in Character Values in Early Childhood Education Institutions

    Full text link
    Diskursus konseptual dan praktik pendidikan agama dinilai efektif sebagai sarana internalisasi nilai karakter sedini mungkin untuk bekal hidup anak ke depan. Penelitian ini menjelaskan implementasi pendidikan agama dalam menanamkan nilai karakter pada anak usia dini dengan menggunakan metode survei di 624 lembaga pendidikan anak usia dini yang ada di 33 Provinsi di Indonesia. Hasil studi ini menunjukkan bahwa mayoritas pimpinan pendidikan anak usia dini menerapkan kebijakan pendidikan keagamaan di lembaga yang dipimpinnya dengan nilai perhitungan sebesar (93,37%). Kemudian implementasi pendidikan agama cenderung memperkuat aspek kognitif melalui konten materi tentang Tuhan sebesar (99,84%), Nabi sebesar (100%), kitab suci sebesar (100%), rumah ibadah sebesar (100%), dan konten materi tentang akhlak sebesar (100%). Sedangkan pendidikan agama yang menekankan aspek afektif meliputi konten materi tentang penanaman nilai kejujuran sebesar (100%), penanaman nilai tolong menolong sebesar (99.84%). Sementara untuk materi yang mengarah ke aspek psikomotor meliputi materi tentang saling menghormati sebesar (99,52%), dan materi tentang kesopanan sebesar (99,84%). Narasi hasil survey tersebut menunjukkan bahwa pendidikan agama pada jenjang pendidikan anak usia dini sudah dilaksanakan sesuai dengan standar isi pendidikannya, yaitu menempatkan pendidikan agama sebagai sarana internalisasi nilai karakter melalui konten materi yang memperkuat kognitif, afektif dan psikomotorik anak usia dini
    corecore